222
Pengenalan atas Dakwah Salafiyyah (Bagian V)
Tujuan Dakwah Salafy
Dakwah Salafy bukan diarahkan untuk suatu keyakinan khusus maupun tindakan tertentu. Demikian juga dakwah Salafy bukan pergerakan reformasi sosial ataupun suatu partai politik semata.
Akan tetapi, dakwah Salafy mengacu pada Islam dalam pengertian yang menyeluruh (kaffah). Sebab Islam adalah agama (yang diridloi) Allah, bukanlah suatu agama yang merupakan milik bangsa tertentu, maupun kelompok orang tertentu. Islam adalah agama yang diperuntukkan untuk seluruh ummat manusia yang ada di permukaan bumi.
Dengan alasan inilah menunjukkan dakwah Salafy juga bukan dakwah untuk suatu bangsa tertentu, maupun kelompok orang tertentu, tetapi merupakan Manhaj yang mencakup dalam memahami Islam secara benar, beramal serta berdakwah dengannya. Maka dibangun di atas keyakinan inilah maka perwujudan dari tujuan dakwah Salafy identik dengan dakwah (panggilan) tentang Islam dan mereka (Salafy) bukanlah sekte religius atau kelompok tertentu.
Oleh karena itu Salafy sangat berbeda dibanding berbagai sekte dan golongan dalam hal cara dan metodologi dakwah ( yaitu. pemanggilan, menyebarkan, berkotbah). Mereka (Salafy) berdakwah menuju Islam secara keseluruhan (kaffah), yang menunjukkan implementasi dan pemahamannya yang benar.
Mereka (Salafy) tidak berdakwah kepada aspek Islam tertentu (parsial), lain dibandingkan kebanyakan kelompok yang tersesat, yang lebih menekankan dan berdakwah pada aspek tertentu, sehingga mereka bertindak semaunya sendiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan hawa nafsunya sendiri.
Inilah dakwah yang benar ini, merupakan inti dari dakwah dari semua Nabi yang diutus ALLAH; yakni bermuara menuju ketauhidan Allah, pembasmian kesyirikan, pemurnian dalam persembahan kepadaNya, ketaatan kepada para Nabinya dan yang berikut untuk menetapi jalan mereka serta pengikutnya yang sholih. Inilah intisari Dakwah Salafy.
Maka tujuan Dakwah Salaf tercakup didalamnya dan pada diri-diri mereka (Salafy) dan itulah tujuan Dakwah Islam, untuk menghasilkan muslim yang “hakiki”.
– Membawa ummat menuju eksistensi masyarakat Islam yang hakiki. Allah berfirman : ” Mereka (yaitu) orang-orang (yang beriman) yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” [ Surah al-Hajj 22:41].
– Untuk menetapkan bukti-bukti bahwa Allah menentang kekafiran, kejelekan bid’ah dan kelompok-kelompok di dalam ummat Islam. Allah berfirman dalam Al Quran : “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al Hikmah (Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [ Surat Ali Imran 3:164].
– Untuk menyelamatkan diri kita dari (siksa) Allah dengan melaksanakan dakwah yang terpercaya yang telah diwajibkan kepada kita. Allah berfirman ” Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa” [Surat Al A’raf 7:164].
Karakteristik Khusus Dakwah Salaf
Di antara karakteristik yang membedakan Dakwah Salaf (dgn lainnya) sbb :
-Aktualisasi dalam hal keyakinan atas Tauhid ALLAH, serta ucapan dan amalan dari muslim. Allah berfirman : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” [ Surah Al-Nisa’ 4:36].
-Aktualisasi kesatuan dan persatuan ummat Islam di atas Tauhid dan Ittiba’ sehingga kokoh loyalitas dan pembelaan mereka kepada Sunnah (Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasalam). Allah berfirman : ” Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (Agama) Allah (Al Quran), dan janganlah kamu bercerai berai” [ Surah Aali Imraan 3:103]. (Wallahu a’lam. Selesai).
Dakwah Salafy bukan diarahkan untuk suatu keyakinan khusus maupun tindakan tertentu. Demikian juga dakwah Salafy bukan pergerakan reformasi sosial ataupun suatu partai politik semata.
Akan tetapi, dakwah Salafy mengacu pada Islam dalam pengertian yang menyeluruh (kaffah). Sebab Islam adalah agama (yang diridloi) Allah, bukanlah suatu agama yang merupakan milik bangsa tertentu, maupun kelompok orang tertentu. Islam adalah agama yang diperuntukkan untuk seluruh ummat manusia yang ada di permukaan bumi.
Dengan alasan inilah menunjukkan dakwah Salafy juga bukan dakwah untuk suatu bangsa tertentu, maupun kelompok orang tertentu, tetapi merupakan Manhaj yang mencakup dalam memahami Islam secara benar, beramal serta berdakwah dengannya. Maka dibangun di atas keyakinan inilah maka perwujudan dari tujuan dakwah Salafy identik dengan dakwah (panggilan) tentang Islam dan mereka (Salafy) bukanlah sekte religius atau kelompok tertentu.
Oleh karena itu Salafy sangat berbeda dibanding berbagai sekte dan golongan dalam hal cara dan metodologi dakwah ( yaitu. pemanggilan, menyebarkan, berkotbah). Mereka (Salafy) berdakwah menuju Islam secara keseluruhan (kaffah), yang menunjukkan implementasi dan pemahamannya yang benar.
Mereka (Salafy) tidak berdakwah kepada aspek Islam tertentu (parsial), lain dibandingkan kebanyakan kelompok yang tersesat, yang lebih menekankan dan berdakwah pada aspek tertentu, sehingga mereka bertindak semaunya sendiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan hawa nafsunya sendiri.
Inilah dakwah yang benar ini, merupakan inti dari dakwah dari semua Nabi yang diutus ALLAH; yakni bermuara menuju ketauhidan Allah, pembasmian kesyirikan, pemurnian dalam persembahan kepadaNya, ketaatan kepada para Nabinya dan yang berikut untuk menetapi jalan mereka serta pengikutnya yang sholih. Inilah intisari Dakwah Salafy.
Maka tujuan Dakwah Salaf tercakup didalamnya dan pada diri-diri mereka (Salafy) dan itulah tujuan Dakwah Islam, untuk menghasilkan muslim yang “hakiki”.
– Membawa ummat menuju eksistensi masyarakat Islam yang hakiki. Allah berfirman : ” Mereka (yaitu) orang-orang (yang beriman) yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” [ Surah al-Hajj 22:41].
– Untuk menetapkan bukti-bukti bahwa Allah menentang kekafiran, kejelekan bid’ah dan kelompok-kelompok di dalam ummat Islam. Allah berfirman dalam Al Quran : “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al Hikmah (Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [ Surat Ali Imran 3:164].
– Untuk menyelamatkan diri kita dari (siksa) Allah dengan melaksanakan dakwah yang terpercaya yang telah diwajibkan kepada kita. Allah berfirman ” Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa” [Surat Al A’raf 7:164].
Karakteristik Khusus Dakwah Salaf
Di antara karakteristik yang membedakan Dakwah Salaf (dgn lainnya) sbb :
-Aktualisasi dalam hal keyakinan atas Tauhid ALLAH, serta ucapan dan amalan dari muslim. Allah berfirman : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” [ Surah Al-Nisa’ 4:36].
-Aktualisasi kesatuan dan persatuan ummat Islam di atas Tauhid dan Ittiba’ sehingga kokoh loyalitas dan pembelaan mereka kepada Sunnah (Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasalam). Allah berfirman : ” Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (Agama) Allah (Al Quran), dan janganlah kamu bercerai berai” [ Surah Aali Imraan 3:103]. (Wallahu a’lam. Selesai).
0 comments:
Post a Comment