222
*Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah
Alih bahasa: Abu Almass
Wahai segenap orang-orang yang saya cintai, bab ini yaitu bab tauhid dan membicarakannya, bagi kita kedudukannya seperti nafas, kita hidup dengannya dan jika berhenti maka kita akan mati.
Sebagian orang didatangi oleh Iblis untuk merusaknya dengan ucapan: “Aku sudah menjadi orang besar dan ulama, dan perkara-perkara ini diketahui oleh para pelajar di sekolah dasar!” Tidak demikian wahai saudaraku, seandainya pandangan yang benar adalah semacam ini, tentu Allah tidak akan memulai dari awal, menambah, dan mengulang-ulangnya di dalam Kitab-Nya. Demikian juga tentu Rasulullah shallallahu alaihi was sallam tidak akan menjelaskannya dan mengingatkannya dari waktu ke waktu kepada para Shahabat beliau yang mereka adalah orang-orang mulia dan berakal serta orang-orang yang terpilih dari bangsa Arab.
Wahai saudaraku tercinta, jika hal ini sedikit saja datang kepadamu atau muncul dari dirimu sendiri, maka ketahuilah bahwa hal itu berasal dari Iblis yang ingin memalingkanmu darinya agar engkau meremehkannya. Maka setelah itu ketika engkau melihat seseorang yang terjatuh kepada kesyirikan, kulitmu tidak akan merinding. Ketika engkau melihat seseorang yang terjatuh kepada kesyirikan, engkau tidak merasa melihat pemandangan yang mengerikan. Orang yang seperti ini bukan mustahil setelah itu dia akan semakin parah dengan menjadi teman duduk mereka dan bersikap basi-basi terhadap mereka.
Maka manakah sikap permusuhan terhadap orang yang menentang Allah dan Rasulnya?! Jadi kita membutuhkan tauhid setiap detik dan bahkan pada setiap bagian yang merupakan pecahan detik. Kita mengingatnya, kita mengingat-ingatnya, kita saling mengingatkan urusannya dan saling mengingatkan dengannya.
Jadi perkara tauhid adalah perkara yang besar. Bagaimana tidak, sedangkan keselamatan di hadapan Allah Jalla wa Ala nanti pondasinya adalah tauhid!! Maka harus benar-benar mengerti tiga prinsip pokok ini dengan baik. Yaitu dengan seorang hamba mengenal Rabbnya, mengenal agamanya, dan mengenal Nabinya shallallahu alaihi was sallam.
Download Audio Di Sini atau Di Sini
Sumber artikel:
Whatsapp Salafy Indonesia dari sahab.net
TAUHID SEPERTI NAFAS YANG JIKA BERHENTI MAKA KITA AKAN MATI
*Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah
Alih bahasa: Abu Almass
Wahai segenap orang-orang yang saya cintai, bab ini yaitu bab tauhid dan membicarakannya, bagi kita kedudukannya seperti nafas, kita hidup dengannya dan jika berhenti maka kita akan mati.
Sebagian orang didatangi oleh Iblis untuk merusaknya dengan ucapan: “Aku sudah menjadi orang besar dan ulama, dan perkara-perkara ini diketahui oleh para pelajar di sekolah dasar!” Tidak demikian wahai saudaraku, seandainya pandangan yang benar adalah semacam ini, tentu Allah tidak akan memulai dari awal, menambah, dan mengulang-ulangnya di dalam Kitab-Nya. Demikian juga tentu Rasulullah shallallahu alaihi was sallam tidak akan menjelaskannya dan mengingatkannya dari waktu ke waktu kepada para Shahabat beliau yang mereka adalah orang-orang mulia dan berakal serta orang-orang yang terpilih dari bangsa Arab.
Wahai saudaraku tercinta, jika hal ini sedikit saja datang kepadamu atau muncul dari dirimu sendiri, maka ketahuilah bahwa hal itu berasal dari Iblis yang ingin memalingkanmu darinya agar engkau meremehkannya. Maka setelah itu ketika engkau melihat seseorang yang terjatuh kepada kesyirikan, kulitmu tidak akan merinding. Ketika engkau melihat seseorang yang terjatuh kepada kesyirikan, engkau tidak merasa melihat pemandangan yang mengerikan. Orang yang seperti ini bukan mustahil setelah itu dia akan semakin parah dengan menjadi teman duduk mereka dan bersikap basi-basi terhadap mereka.
Maka manakah sikap permusuhan terhadap orang yang menentang Allah dan Rasulnya?! Jadi kita membutuhkan tauhid setiap detik dan bahkan pada setiap bagian yang merupakan pecahan detik. Kita mengingatnya, kita mengingat-ingatnya, kita saling mengingatkan urusannya dan saling mengingatkan dengannya.
Jadi perkara tauhid adalah perkara yang besar. Bagaimana tidak, sedangkan keselamatan di hadapan Allah Jalla wa Ala nanti pondasinya adalah tauhid!! Maka harus benar-benar mengerti tiga prinsip pokok ini dengan baik. Yaitu dengan seorang hamba mengenal Rabbnya, mengenal agamanya, dan mengenal Nabinya shallallahu alaihi was sallam.
Download Audio Di Sini atau Di Sini
Sumber artikel:
Whatsapp Salafy Indonesia dari sahab.net
0 comments:
Post a Comment